Siaan - Cerpen Oneshot Story

 kisah cinta tak luput dengan jantung yang berdebar bahkan hanya melihat siluet bayangan atau mencium wangi parfum yang familier dengan seseorang. kisah cinta dalam kehidupanku bisa dibilang semuanya sangat berkesan. diusia 15 tahun aku mulai mengenal apa itu jatuh cinta, kepada teman semasa sekolah dasarku. tentu saja semua orang tidak bisa menafikan fakta bahwa tidak ada pertemanan yang murni antara lelaki dan perempuan. pasti diantara kedua nya ada yang memendam perasaan. hal ini terjadi di kisahku, iya aku memendam perasaan pada temanku. dulu ketika masa sekolah dasar aku hanya kagum kepada dia karena dia termasuk seorang yang pandai dan juga tampan. tapi setelah semakin bertambahnya usia aku mulai menyadari lama kelamaan kekagumanku malah membuat aku terjerumus pada perasaan yang begitu mendalam. hanya dengan aku membicarakan dia jantungku mulai berdebar tak karuan. hanya dengan membaca pesan atau sekedar melihat status facebooknya aku sudah sangat gembira. apalagi ketika masa sd akulah wanita yang paling dekat dengannya. hingga membuat teman temanku yang lain meminta aku untuk menjodohkan mereka dengan lelaki yang kusukai ini. bodoh memang saat itu aku membantu mereka berpacaran dengan dia dan  hanya menonton saja dengan meyakinkan pada diri sendiri "gapapa deket aja udah seneng kok." kenyataannya tidak. hingga ketika aku masuk masa smp setelah aku mengetahui arti jatuh cinta dari novel roman picisan yang telah kubaca.  aku menyadari bahwa aku jatuh cinta kepadanya. kita sangat dekat selama 5 tahun itu aku merasa akulah satu satunya wanita yang mengerti dia. aku menunggu untuk dia menyatakan perasaannya padaku. senang rasanya ketika dia meminta tolong aku untuk mengerjakan tugas sekolahnya, atau ketika dia meminta saran kepadaku tentang sepatu apa yang harus dia beli. aku merasa keberadaanku ini sangat berpengaruh dihidupnya. aku memutuskan untuk tidak berpacaran dan menunggu dia. 


Hingga suatu ketika aku baru tahu bahwa dia selama ini memiliki pacar tapi tetap berlaku seperti biasa kepadaku. tidak. memang seharusnya aku merasa bahagia karena hubungan "pertemanan" ini murni. setidaknya bagi dirinya sendiri. tapi kenapa aku merasa terluka? kenapa aku merasakan kekecewaan? aku pun memutuskan untuk mengakui perasaanku padanya ketika kelas 2 smp itu. lalu jawabannya hanya "ohh kamu suka aku? kalo kamu bilang dari dulu mungkin sekarang kita udah pacaran." lalu dengan bodohnya aku malah  menganggap jawaban dia saat itu seolah memiliki arti "tunggu jalo aku putus, aku bakal jadian sama kamu kok."


Kembali setelah itu aku bersikap biasa dan membantu dia ketika ada tugas, mengerjakan tugas dia memilihkan barang yang ingin dia beli. sampai ketika aku memasuki smk hubungan kami juga masih sama seperti dulu, bedanya hanya aku sudah lega karena telah mengutarakan isi hatiku. dan dia ternyata kembali memiliki pacar tapi masih bersikap baik padaku. iya aku tahu harusnya aku senang. tapi kembali kutegaskan rasanya itu sakit, maksudku kenapa tidak sekalian saja dia menjauhiku saja dan kita tidak usah saling mengenal. dan ketika dia mengakhiri hubungan dengan pacarnya dia malah minta dikenalkan dengan temanku. padahal dia tau aku selalu ada di samping dia. menunggu selama 6 tahun. akhirnya aku kesal dan mengatakan "kenapa sih minta cewek ke aku? lagian kamu kan tau kalo aku suka sama kamu!" dan jawaban dia adalah "hah? kamu suka sama aku? dari kapan? udahlah jangan baper baper lagian gue gaada hasrat sama lo." ingin berkata kasar rasanya:) di saat itu aku mulai menyadari bahwa selama ini perasaanku bertepuk sebelah tangan dengan dia yang hanya memanfaatkan perasaanku untuk kepentingan dia. dan dia melakukan itu terus menerus karena tau apapun yang dia lakukan aku akan selalu menerima dia. karena dia tau aku memiliki perasaan yang sangat tulus kepada dia. sedangkan dia tidak. ini membuatku sadar bahwa apa yang tulus tidak selamanya mendapatkan feedback yang positif. 


Komentar