Faster - Millenial Berliterasi


Faster

Pekat malam membiarkannya seolah terbang diiringi teriakan dari para pendukungnya. Melaju dengan kecepatan diatas rata-rata membuatnya tak bisa dihentikan. Angkuhnya mengatakan semua ini akan berlalu seperti biasa. Saya akan menang.
Dan entah bagaimana angkuhnya selalu benar. Dalam putaran terakhir meski dia sempat tertinggal, namun dengan cekatan ia memutar balikkan posisi kembali. Dan akhirnya dia menang.
Ro. Julukannya di semua lintasan adu kecepatan kendaraan beroda dua maupun tiga. Ro sudah mengikuti berbagai perlombaan, entah itu yang legal maupun illegal. Karena, yang dia sukai hanya satu. Kecepatan.
“Ro! You always can make we proud bro!” Ujar seorang lelaki berjaket hoodie,
“Temen aing emang yang paling jago kalo soal beginian mah, enya teu?” Ujar lelaki dengan kepala plontosnya,
“Iya, thanks guys. Gue begini juga kan karena elo semua suka ngasih info tentang balapan ke gue.”,
“Ah kalo gini mah sok ngadadak hayang cuankie euy mang!” Ujar Lelaki dengan kaos minions nya,
“Yaudah ayok!” Ajak Ro, dan semua bersorak senang.
Ro kemudian mengganti bajunya terlebih dahulu, saat hendak menaiki motor tiba-tiba beberapa orang gadis dari tim supporter datang menghampirinya.
“Ro!” Panggilnya, lalu Ro menaikkan alisnya.
“Boleh minta foto lo gak?” Tanya seorang gadis dengan Rambut bergelombangnya,
“Di IG gue banyak.”,
“Kalo nomer lo gimana? Kan gaada di IG lo,” Pinta gadis berbehel,
“Murahan!” Lalu kemudian dia menancap gas dan langsung meninggalkan gadis-gadis itu.

Meski suka dengan kecepatan, teriakan para pendukung di area balap, namun ia sangat membenci satu hal. Wanita.

~

Kepakan burung yang baru saja terbang hendak mencari santapan mewarnai pagi ini, belum lagi mentari yang sepertinya begitu bersahabat karena memberikan cahaya hangat. Kyra merapihkan meja guru seperti dipagi-pagi sebelumnya ditemani suara dari penyanyi  idolanya. Tulus.
“Kyra! Jajan kuy laper!” Ajak Nanda seperti biasanya,
“Ayo! Bentar aku simpen alat-alat kebersihannya dulu.” Yang kemudian dibalas acungan jempol dari Nanda,

Suasana Kantin SMA Muda Karya dipagi hari sudah bisa dikategorikan sepi, karena mereka lebih memilih untuk kelaparan dibandingkan bertemu pak Heru, yang merupakan kesiswaan dengan 1001 alasan menghukumnya.
Merasa tenang karena pagi ini Kyra dan Nanda bertemu pak Heru, sehingga mereka bisa berjalan sambil mengobrol santai di sepanjang koridor.
“Kyra Anastasia!” Orang yang dari kantin tidak diharapkan bertemu, kini malah berpapasan dipertigaan koridor.
“Iya pak,” Kyra memasang wajah manisnya,
“Tolong ikut saya ke ruang TU sekarang!”
Seketika Kyra dan Nanda saling menatap, yang seolah-olah tatapan nya saling bicara.
Mampus lo! nyari masalah apa?
Aku gak tahu,
Liat kumisnya bergetar, sebentar lagi kiamat buat lo
Anjir!

“Kyra!” Sentak pak Heru,
“Siap pak,” Kyra pun langsung membuntuti pak Heru menuju ruang Tata Usaha.

~

“Jadi Kyra, kamu ditugaskan untuk mengantar murid baru ini ke kelas XII-IPA 2 ya.” Ujar pak Heru saat membuka pintu ruang TU,
“Iya pak,”.
Terdapat seorang lelaki berperawakan jangkung, dengan rambut yang tertutup jaket hoodie sedang duduk sambil memainkan ponselnya.
“Nak, gadis ini akan mengantarkan kamu ke kelas barumu,” Ujar pak Heru,
Lelaki itu menatap Kyra dari ujung kaki sampai ujung hijab, “Kenapa gak sama bapak aja?” Tanya lelaki itu,
“Saya ini sibuk, murid saya bukan Cuma kamu. Cepat masuk kelas!” pak Heru memuncukan taringnya sehingga Kyra pun bereaksi,
“Iya pak siap, assalamualaikum. Ayo kak,” Lelaki itu ditarik Kyra keluar ruang TU.

~

“Jangan sentuh gue!” Sentak lelaki tersebut,
“Ehh- iya mohon maaf kak saya gak sengaja, soalnya tadi pak Heru udah mau marah. Kalo marah nanti bakal panjang urusannya.” Ujar Kyra menjelaskan alasannya,
“Bawel!” Delik lelaki tersebut,
“Eh iya btw, nama saya Kyra Anastasia. Kalo nama kakak siapa?” Tanya Kyra dengan senyum ramah,
“Penting?” Tanya lelaki tersebut,
“Ya gak terlalu penting juga sih, saya cuma basa-basi hehe.” Ujar Kyra sambil melanjutkan langkahnya,
“Lo mau kemana?” Tanya lelaki itu,
“Nganterin kakak sadis ke kelas kan,” Jawab Kyra enteng dengan menyebut lelaki dihadapannya
Kaka Sadis,
“Gue maksud lo?” Lelaki itu menunjuk dirinya sendiri,
“Lah kan disini yang omongannya pedes lebih dari gossip lambe turah cuman Kakak Sadis,” Ujar Kyra lalu menekan 2 kata terakhir,
“Anjir,”
“Gaboleh ngomong kasar loh ya kak, nanti aku laporin ke pak Heru.” Ancam Kyra,
“Dan lo pikir gue takut?” Kyra mengangguk. “Lo belum kenal gue!” Sarkas lelaki dihadapan Kyra ini,
“Gimana mau kenal kakak diajak kenalan aja jual mahal gitu, eh btw kakak bisa baca kan ya? Jujur aja saya belum sarapan mau balik ke kelas lanjut makan, Kakak nyari kelas sendiri aja ya.” Lelaki itu hanya menaikkan alisny. Aneh!
“Kalo kakak diem aku anggep iya aja ya, udah laper banget soalnya. Assalamualaikum,” ujar Kyra namun tak dijawab oleh lelaki sadis ini,
“Assalamualaikum kak,” Lelaki itu menatap Kyra,
“Waalaikumsalam gituh pamali eh!” Sungut Kyra kesal dengan sikap lelaki dihadapannya.

~

Bell masuk pun telah berbunyi, Kegiatan belajar mengajar pun berlangsung dengan diawali kegiatan literasi, Kelas XI-IPA1 merupakan kelas unggulan yang berisi anak-anak pengejar ranking dan organisasi. Dan hal ini membuat suasana kompetitif kelas terasa setiap kali pembelajaran dimulai.

“Permisi bu,” Suara baritone seorang lelaki memecah keheningan di ruang kelas, semua orang mendadak memalingkan wajah kearah suara itu berasal.

“Iya? Saya mencari Kyra Anastasia dikelas ini.” Ujar lelaki tersebut,
“Kyr lo dicariin cogan anjai!” Ucap Nanda sambil menyiku Kyra,
“Cogan yang mana?”


~Bersambung....

Komentar

Zaskia mengatakan…
Kerennn kakk