Pernah
gak kalian berada dikeadaan dimana diri kalian merasa,
Emangnya ini yang saya mau? Emangnya bener hidup kayak gini? Kok masalah ga beres-beres ya?
Pernah?
Nahh
saya mau berbagai pengalaman nih karena kebetulan beberapa hari ini saya juga
mengalami hal yang sedemikian percisnya. Katakanlah artikel kali ini isi curcol
saya hehehe…
Okey
yang pertama, Masalah.
Kenapa
sih ga beres-beres?
Jujur
saja, saya berada dalam ruang lingkup yang begitu complicated. Jika kalian
pernah menonton ftv ind05iar, serius ini percisss banget. Ada yang sama?
Seakan-akan masalah ga pernah bosen sama kita, gak kayak dia #eaks
1. Family Complicated
Ruwet banget sih ini mah, permasalah
di keluarga inilah yang selalu bikin saya moodswing di kehidupan sehari-hari. Kadang
bahagia bangett disekolah buat nutupin kerungsingan dirumah, kadang disekolah
diemm terus karena masalah yang ada di rumah.
Yeahh kalian benar. My Parents is
Divorce. Itu terjadi ketika saya kelas 4 SD, saya masih ingat betul pertengkaran
yang terjadi, dan jujur sometimes itu membuat saya sedikit trauma. Yang kayak
ketika temen-temen saya pada asik dengan kisah cinta remaja nya saya selalu
berfikir,
“if he will do something that hurts me?”“Apakah dia dapat menerima keadaan keluargaku?”“Is he really have a feelin with me?”
Okey itu Cuma dari sisi bucin saya
ya…. But, satu hal. Jangan membuat diri kalian menyedihkan karena perceraian
orang tua kalian! INGAT!
”Maksudnya kak?”
Setelah saya anilisis selama 6 tahun,
kebanyakan anak korban egoisme orang tua ini selalu membuat dirinya terlihat
menyedihkan dengan bersikap nakal, salah pergaulan, etc. ITU SANGAT
DISAYANGKAN!
INGET YA! MESKI ORANG TUA KAMU BERCERAI, BUKAN BERARTI KEHIDUPANMU JUGA JADI BERANTAKAN! MESKI TAK LAGI MEMILIKI KELENGKAPAN KASIH SAYANG DARI ORANG TUA, TAPI BUKAN BERARTI KAMU BISA SEENAKNYA BILANG KALO KAMU GAK DIPERHATIKAN ORANG TUA!
Gak kayak gitu ya teman-teman, jangan
sampai kalian berfikiran kayak gitu. Jujur saja, saat tragedi itu saya langsung
bersikap bodo amat. Seriuss! Saya berfikir kenapa mereka harus bercerai, namun
saya memendamnya, saya tidak peduli. Asalkan mereka tetap menyayangi saya. And
then, Alhamdulillah mereka tetap begitu, sampai SD kelas 6, hingga suatu saat
ayah saya menikah lagi tanpa memberi tahu saya dan adik saya.
Seriously?
He make we belive then he love me so much. But, setelah itu untuk pertama kalinya dalam hidup
saya, saya mengalami patah hati terberat, kekecewaan terbesar dalam hidup saya.
Dan darisana saya enggan untuk mempercayai yang namanya cinta dan kasih sayang.
Biar saya tekankan, meski terbaca drama,
namun sungguh itulah yang saya rasakan. That so shit for me in 11th Years
Old.
Lalu memasuki SMP entah mengapa saya
begitu ingin sekali bertemu ayah saya, sangat teramat ingin. Sampai saya
berkata kepada diri saya sendiri dengan penuh keyakinan,
Pokoknya
ngga mau tahu, setelah kelulusan SMP saya harus bertemu ayah, bagaimana pun
caranya.
Dan saya selalu mengucapkannya sebelum
tertidur, ketika melamun, saya hanya memiliki insting dimana saya yakin bahwa
di tahun itu saya akan bertemu ayah saya.
Seperti sebuah keajaiban disebuah negeri
dongeng, keyakinan saya itu terjadi. Saya bertemu dengan ayah saya. Im So Happy SO MUCH! And he don’t know how
much I miss himL
Meski saat itu keadaannya saya sedang
dirawat dirumah sakit karena mengalami demam tifoid. Tapi saya tidak peduli
bagaimana keadaan saat itu, yang saya syukuri adalah karena saya telah bertemu
ayah saya.
Dear millenial, apa kamu menangkap
sesuatu dari kisah saya tadi? Keyakinan! Sugesti! Doa!
Dengan tiga hal itu saya bisa
mendapatkan apa yang saya idam-idamkan, yaitu bertemu ayah saya.
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ“Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
Dari Hadist di atas kita ketahui
bahwa ALLAH SWT itu sesuai prasangka hambanya. Dan syaa sudah berprasangka baik
kepada Allah, saya yakin bahwa Allah akan mempertemukan saya dengan ayah saya
dan Taraaa!!! Saya dipertemukan dengan cara yang tidak saya duga.
Bahkan Allah selalu memiliki
caranya yang istimewa dalam mengabulkan doa hambanya. Meski tidak hari ini,
mungkin besok, jika tidak besok mungkin lusa, jika lusa belum terkabul jangan
berhenti berharap yakinlah Allah akan memenuhinya, Meski tidak hari ini mungkin
suatu hari nanti. Percayalah, Yakinlah, Berdoalah.
Begitu pun dengan kehidupan
kalian, meskipun banyak masalah dalam kehidupan kalian, apapun masalahnya
jangan pernah berhenti berharap kepada Allah SWT, terus yakinlah, ingat
janjinya yang tak pernah ingkar. Allah tahu yang terbaik untuk diri kita. J
Jadikan hidup
kalian lebih baik di masa yang akan datang, jangan dihancurkan begitu saja.
Hidup kalian masih panjang. Kalian akan memiliki kehidupan sendiri dengan orang
lain. Jadikanllah itu alasan kalian tetap berkarya di Hari ini, esok dan
selamanya!
Saya yakin kalian pernah memiliki
hal-hal yang saya alami. Jika berkenan mari bertukar cerita bersama saya di
email: nurazizahmouly@gmail.com
Ini belum selesai yaa, katakanlah
ini part 1. Semoga ini dapat memotivasi kalian J
Komentar
Posting Komentar